NOT EVALUATED
NE
DATA DEFICIENT
DD
LEAST CONCERN
LC
2018
NEAR THREATENED
NT
VULNERABLE
VU
ENDANGERED
EN
CRITICAL ENDANGERED
CR
EXTINCT IN THE WILD
EW
EXTINCT
EX
Epinephelus retouti
TAKSONOMI
Kategori -
Kingdom Animalia
Fillum Chordata
Super Kelas Pisces
Kelas Osteichthyes
Ordo Perciformes
Familia Ephinephelidae
Genus Epinephelus
Nama Daerah Kerapu bara
Pengarang Bleeker, 1868
ID GENOM

CCTCTATCTTGTATTTGGTGCCTGAGCCGGTATAGTAGGAACAGCACTCAGCCTGCTTATTCGAGCTGAG CTGAGCCAGCCAGGAGCCCTACTCGGTGACGACCAAATCTATAATGTAATCGTTACAGCACATGCTTTCG TAATAATTTTCTTTATAGTTATACCAATCATGATCGGAGGCTTCGGAAACTGACTTATCCCACTTATGAT CGGCGCCCCAGATATAGCATTTCCCCGAATAAATAACATGAGCTTCTGACTTCTCCCCCCATCCTTCCTT CTTCTCCTAGCCTCTTCTGGAGTAGAAGCTGGTGCCGGTACTGGCTGAACAGTTTATCCGCCTCTGGCTG GAAACCTAGCCCACGCAGGTGCATCTGTAGACTTAACCATCTTCTCACTACACTTAGCAGGGATTTCATC AATCCTGGGGGCTATTAACTTTATTACAACTATTATTAACATAAAACCCCCCGCTATCTCTCAGTATCAA ACACCTTTATTCGTTTGAGCTGTTCTAATTACAGCAGTACTCTTGCTCCTCTCACTCCCTGTTCTTGCTG CCGGCATCACTATGCTTCTTACAGATCGTAACCTCAACACTACCTTCTTTGACCCAGCCGGAGGAGGAGA CCCAATTCTCTACCAACACCTATTC

INFORMASI DETAIL
Kemunculan Asli
Panjang Maksimal 50.0 cm TL jantan/tidak berjenis kelamin
Distribusi Indo-Pasifik: pulau-pulau di perairan tropis dan subtropis dari Samudra Hindia bagian barat hingga Pulau Jarvis (Kepulauan Line, Kiribati) dan Polinesia Prancis, termasuk Bassas da India (Saluran Mozambik)
Habitat air laut
Komentar Museum: USNM 197071. NTM S. 10734-019, dari Selat Bali sampai Laut Timor (Ref. 5978). Juga Referensi. 4787.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI
  1. Duri punggung (total): 11; 
  2. Pari lunak punggung( total): 16-17; 
  3. Duri dubur: 3; 
  4. Pari lunak dubur: 8. 
  5. Kepala yang lebih lurus dan moncong yang lebih panjang, ujung sirip punggung berwarna merah daripada hitam. 
  6. Dibedakan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: dewasa berwarna jingga kekuningan kusam hingga merah kecoklatan, setiap sisik pada bagian dorsolateral tubuh dengan bercak abu-abu kehijauan tua; 
  7. biasanya 5 batang gelap samar pada tubuh, batang ke-2 dan ke-3 memanjang ke sirip punggung spinosus yang berwarna coklat tua; 
  8. sirip punggung berwarna coklat kehijauan, bagian sinar lembut lebih gelap dari sirip lainnya, bagian segitiga luar membran interspinosa berwarna merah tua, dipisahkan dari sirip lainnya dengan garis oranye-kuning; 
  9. tepi sirip punggung berwarna coklat kehijauan tua dari sirip ekor; 
  10. garis merah tua atau coklat di sepanjang pangkal sirip punggung; 
  11. orbit bermata sempit, kecuali anterior, dengan warna merah tua; 
  12. garis biru pucat berdekatan dengan tepi merah orbit dan mata yang benar-benar mengelilinginya; 
  13. kedalaman tubuh terkandung 2,5-3,1 kali di SL; 
  14. panjang kepala 2,4-2,6 interorbital agak cembung, profil kepala punggung agak cembung; 
  15. preoperkulum bulat, bergerigi halus; 
  16. tepi atas operkulum yang berliku-liku; 
  17. panjang moncong 3,5-3,9 kali dalam HL; 
  18. lubang hidung anterior dan posterior subequal; 
  19. rahang atas mencapai di bawah separuh belakang mata; 
  20. 3-4 baris gigi pada bagian midlateral rahang bawah; 
  21. sepasang gigi taring pendek tetap di depan kedua rahang; banyak caeca pilorus.
UPAYA KONSERVASI

Konservasi Ekosistem dilakukan dengan: 

  1. perlindungan habitat dan populasi ikan; 
  2. rehabilitasi habitat dan populasi ikan; 
  3. penelitian dan pengembangan; 
  4. pemanfaatan sumber daya ikan dan jasa lingkungan; 
  5. pengembangan sosial ekonomi masyarakat; 
  6. pengawasan dan pengendalian; dan/atau 
  7. monitoring dan evaluasi.

Fishiden

AI Indentifikasi dan Klasifikasi ikan air tawar dan air laut asli Indonesia.


Copyright 2024 Fishiden